10+ Wisata Religi Kota Jepara Paling Bersejarah
Amanahfurniture.com – Kota Jepara selain memiliki keindahan wisata alam yang luar biasa, ternyata juga memiliki beberapa lokasi wisata religi yang cukup bersejarah. Bagi Kamu warga jepara atau keturunan orang Jepara maupun yang ingin mengetahui sejarah cikal bakal Kota Jepara, kurang afdol rasanya jika tidak mengetahui wisata religi makam para sesepuh dan pendiri kota jepara.
Sebagian besar masyarakat Jepara adalah warga Nahdliyyin (NU) yang memiliki tradisi berkunjung ke makam untuk mengenang perjuangan dan mendoakan para orang tua sebagai bentuk birrul walidain. Merupakan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun sebelum indonesia merdeka. Hal inilah disetiap malam-malam tertentu terutama malam jum’at banyak sekali warga Kota Jepara meramaikan lokasi-lokasi wisata religi yang ada di kota jepara.
Nah, dikesempatan kali ini Amanah Furniture akan berbagi kepada para pembaca yang ingin mengetahui wisata religi Kota Jepara. Memang wisata religi Jepara tak sepopuler kota-kota disekitarnya seperti kota Kudus terdapat makan Syekh Ja’far Shodiq menara kudus dan sunan muria. Serta Kota Demak komplek pemakaman Raden Patah Masjid Agung Demak dan Komplek Makam Raden Sahid atau dikenal dengan nama Sunan Kalijogo di Kadilangu Demak.
Daftar Isi
Wisata Religi Jepara Paling Populer dan Banyak Dikunjungi Warga
Selain dapat mengunjungi lokasi wisata religi, di kota Jepara Kamu juga bisa berbelanja furniture jepara. Berikut ini beberapa destinasi wisata religi kota jepara yang kami rangkum dari berbagai sumber:
1. Komplek Makam Mantingan (Sultan Hadlirin, Ratu Kalinyamat dan Syekh Abdul Jali)
Bagi warga Kota Jepara, komplek makam mantingan tentunya sudah tidak asing lagi. Di komplek makam mantingan ini terdapat makam Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat yaitu penguasa pertama Kota Jepara. Keduanya adalah pasangan suami istri yang diberikan mandat oleh kesultanan kerajaan islam mataram untuk memimpin kota jepara di kala itu. Di komplek makam mantingan terdapat juga makam Syekh Abdul Djalil yaitu salah satu ulama kharismatik dimasanya yang berlokasi disebelah barat makam Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat.
Diantara lokasi wisata religi, komplek makam mantingan paling ramai dikunjungi oleh para peziarah. Baik para peziarah dari luar jepara maupun warga asli jepara. Khususnya masyarakat Kota Jepara yang hendak pergi ziarah wali songo, kurang adhol rasanya jika tidak ziarah dahulu ke komplek makam mantingan.

Masjid Komplek Makam Mantingan
Lokasi: Desa Mantingan, Kec. Tahunan Kab. Jepara
2. Pangeran Syarif dan Mbah Ujung Para (Pangeran Syarif)
Syekh syarif merupakan seorang sayyid atau orang yang memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Selain berdakwah beliau juga ikut memperjuangkan wilayah tanah jawa dari para penjajah, khususnya wilayah daerah Jepara. Asal-usul Kelurahan Siripan sendiri diambil dari nama beliau dimana lokasinya tempat pangeran syarif dimakamkan.
Selain makam Syekh Syarif terdapat juga makan mbah ujung para. Mbah Ujung Para adalah sesepuh pantai utara yang kini dikenal dengan nama kota Jepara. Beliau adalah orang soleh yang terkenal kedermawananya dan suka sekali membantu rakyat jepara yang kesusahan pada kala itu.
Lokasi: Desa Siripan, Kec. Jepara, Kab. Jepara
3. Wali Jandab Habib Sodiq (Yek Ndhe)
Habib Shodiq bin Abdullah Alaydrus bin Abu Bakar Assakron atau dipanggil Yek Nde merupakan seorang wali muda yang memiliki tingkah laku aneh tidak selayaknya orang normal pada umumnya. Menurut beberapa cerita masyarakat, beliau setiap hari Jum’at pegi kepasar.
Di dalam pasar beliau mendatangi beberapa penjual. Kepada para penjual yang didatangi, beliau meminta barang-barang yang dikehendakinya. Terkadang orang yang tidak tahu siapa Yek Nde sebenarnya, menjadi marah dan kesal karena diminta barang daganganya.
Ternyata beberapa penjual yang beliau datangi adalah pedagang bakhil dan lalai dalam membayar zakat mal. Ketika orang tersebut menolak permintaan Yek Nde, tak lama kemudian daganganya bangkrut. Namun mereka yang malah memberi apa yang beliau minta, ikhlas dan sadar karna kelalaiannya tidak membayar zakat. Usahanya malah bertambah lancar dan barokah.
Anehnya barang-barang yang beliau minta dari para penjual dipasar beliau berikan kepada masyarakat dan tetangganya yang tidak mampu.
Cerita lain Yek Nde memiliki tingkah laku seperti orang tidak waras dengan pakaian yang kumal. Beliau memiliki sakit kudis (borok). Namun penyakit itu dibiarkan begitu saja hingga bernanah sehingga terdapat ulat di kudisnya tersebut. Anehnya lagi ketika ulat yang ada di kudisnya jatuh, beliau merasa sedih dan dikembalikan lagi kekakinya yang terkena kudis tersebut.
Suatu ketika beliau bertandang kerumah seseorang yang soleh namun orang soleh tersebut secara ekonomi tergolong fakir miskin. Di dalam rumah orang tersebut Yek Nde bertanya, dimana kamar tidurmu ? orang soleh tersebut menunjukkan kamar tidurnya.
Tiba-tida Yek Nde masuk ke kamar orang soleh tersebut. Namun sungguh mengejutkan, Yek Nde malah buang hajat di atas kasur. Karena tahu Yek Nde bukan orang sembarangan, orang soleh tersebut tidak berani berkata dan tidak pula berani berfikiran negatif.
Setelah Yek Nde pulang kemudian orang soleh tersebut segera bergegas membersihkan kotoran yang ada di kamar. Sungguh tak terduga, kotoran tersebut berubah menjadi sebongkah emas. Setelah kejadian-kejadian aneh itulah masyarakat baru menyadari bahwa Yek Nde adalah seorang wali jandzab yang keramat.
Lokasi: Desa Kriyan, Kec. Kalinyamatan, Kab. Jepara
4. Syekh Abu Bakar Pulau Panjang
Habib Abubakar bin Ahmad bin Syekh bin Yahya Ba’alawi merupakan waliyullah yang dimakamkan di pulau panjang. Daerah pulau panjang sendiri adalah pulau kecil yang terletak di sebelah barat pantai kartini. Termasuk dalam wilayah kelurahan ujung batu, Jepara. Adanya makam Syekh Abu Bakar sendiri menjadi daya tarik masyarakat untuk mengunjungi pulau panjang dalam rangka berziarah sekaligus berwisata pantai.
Lokasi: Pulau Panjang, Ujung Batu, Kab. Jepara
5. Habib Hasan Bin Ibrahim (kuwasen)
Habib Hasan merupakan seorang sayyid yang dimakamkan diaerah kuwasen, kab. Jepara. Makam beliau jauh dari lokasi tempat tinggal warga. Berlokasi diatas bukit dekat dengan persawahan menjadikan suasana di lokasi tersebut terasa tenang dan nyaman.
Lokasi: Desa Kuwasen, Kec. Jepara, Kab. Jepara
6. Syekh Amir Hasan (Karimun Jawa)

Makam Syekh Amir Hasan (Sunana Nyamplungan) Karimun Jawa
Syekh Amir Hasan atau disebut Sunan Nyamplungan adalah seorang waliyullah, putra dari Sunan Muria. Sunan Nyamplungan adalah Santri dari Syekh Ja’far Shodiq (Sunan Kudus) yang memiliki keistimewaan. Namun beliau menampakkan keistimewaanya tersebut di depan orang awam.
Prilaku beliau yang membuat ayahnya Sunan Muria merasa tidak patut. Contoh ketika seluruh santrinya disuruh mencari Kijang (rusa), Tetapi Sunan Nyamplungan tidak mau ikut mencari melainkan hanya menunjukan jarinya yang bisa mengeluarkan cahaya kearah dimana kijang itu berada.
Karena Sunan Nyamplungan memamerkan keistimewaanya, maka dia mendapatkan teguran dari ayahnya sekaligus mendapatkan tugas untuk pergi ke pulau yang terlihat kremun-kremun (samar-samar) dari atas Gunung Muria dalam rangka berdakwah.
Maka Sunan Nyamplungan pergi kearah Pulau Kremun-Kremun yang kini disebut Karimunjawa. Tetapi ketika baru sampai disebuah pantai terdapat banyak sekali ikan Bandeng maka pantai tersebut diberi nama Pantai Bandengan. Karena ibu Sunan Nyamplungan sangat sayang dengannya, maka Ibunya membuatkan masakan kesukaan Sunan Nyamplungan yaitu Pecel Lele.
Ketika Ibunya mengejar sampai Pantai Bandengan ternyata Sunan Nyamplungan sudah menyebrang, sehingga Ibu Sunan Nyamplungan melempar Pecel Lele ke Pantai Bandengan. Pecel Lele tersebut hanyut mengikuti perahu sunan Nyamplungan sampai ke Karimunjawa. Ketika sampai di Karimunjawa Lele tersebut hidup kembali dan hidup di laut yaitu di Lagon Lele. Sampai saat ini masih terdapat Lele-Lele tidak memiliki patil di karimun jawa.
Lokasi Desa Nyamplungan, Kec. Karimun Jawa, Kab. Jepara
7. Komplek Makam Citrosomo
Makam Citrosomo merupakan Makam Para Adipati/Bupati yang pernah memimpin kota Jepara di masa kerajaan. Dalam komplek makam Citrosomo juga terdapat makam keluarga besar R.A Kartini dan makam Habib Muhammad bin Abdurrahman Assegaf. Tepatnya lokasi makam citrosomo berada di belakang masjid Sendang.
Lokasi: Desa Sendang Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara.
8. Kelenteng Hian Thian Siang Tee
Kelenteng Welahan yang diberi nama Hian Thian Siang Tee adalah sebuah klenteng yang terletak 24 km ke arah selatan dari pusat kota Jepara, di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Klenteng ini menjadi aset peninggalan Tionghoa di Jepara. Klenteng ini dibangun oleh tokoh pengobatan dari Tiongkok bernama Tan Siang Hoe bersama dengan kakaknya bernama Tan Siang Djie.
Terdapat dua klenteng disana, Klenteng Dewa Langit dan Klenteng Dewa Bumi (pemaparan dari tokoh klenteng welahan). Klenteng Dewa langit merupakan daerah perdagangan di daerah sekitar pada masa dahulu. Sedangkan Klenteng Dewa Bumi daerah hasil bumi.
9. Datuk Gunardi (Desa Singorojo, Mayong)
Buleleng dengan kota Jepara di sanakan kepada sosok yang mana diyakini sebagai sespuh dan cikal bakal nama desa di Mayong, Jepara. Beliau Mbah Datuk Singorojo (sekitar tahun 1500-1600 an Masehi). Nama desa beliau tinggal juga brnama Singorojo (sesuai pelafalan lidah Jawa Singaraja menjadi Singorojo). Adalah desa yang sudah lama ada seja masa-masa kerajaan di tanah jawa.
Datuk Singorojo adalah Sosok yang cukup memiliki pengaruh di dareah kecamatan kecamatan Mayong, Kecamatan Pecangaan dan Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Bagi warga desa Troso, Pecangaan keterangan yang di himpun dari beberapa narasumber.
Bahwa Datuk Singorojo adalah tokoh yang datang dari Bali dari wilayah utara Pulau Dewata, Buleleng, Singaraja. Beliau diyakini sebagai orang yang mengembangkan kerajinan tenun di wilayah Troso Jepara yang sampai saat ini sebagian besar konsumen tenun troso adalah masyarakat bali.
Lokasi: Desa Singorojo, Kec. Mayong Kab. Jepara
10. Mbah Shobib Menganti
Mbah Shobib adalah seorang pengusaha mebel sukses yang terkenal sangat dermawan. Karena kedermawanya tersebut, beliau memiliki kebiasaan membagi-bagikan uang kepada siapapun termasuk yang beliau temui di jalanan.
Menurut penuturan KH. Mustofa Bisri Rembang almarhum mbah shobib semasa hidupnya suka menyebut dirinya Sarkub alias Sarjana Kuburan. Dan beliau sering ke kediaman Gus Mus dengan penampilan khas. Saat pertama kali berkenalan dengan Gus Mus, Sarkub berpenampilan sebagai petani.
Namun penampilan itu hanya tampak pada perkenalan pertama dan kedatangan selanjutnya Sarkub tampak dengan penampilan berbeda. Simbah Shobiburrohman itu berpenampilan antara citra kiai, pengusaha, dan rakyat jelata.
Lokasi: Desa Menganti, Kec. Kedung Kab. Jepara
11. Syekh Siti Jenar (Desa Kembang, Bangsri)
Keberadaan makam Syekh Lemah Abang atau Syekh Siti Jenar sampai saat ini masih simpang siur. Ada yang menuturkan makam Syekh Siti Jenar ini berada di Kota Jepara, tepatnya berada di Desa Kembang, Kec. Bangsri, Kab. Jepara.
Selain beberapa lokasi wisata diatas, sebenarnya masih banyak lokasi wisata religi lainya di kota Jepara. Namun karena keterbatasan informasi jadi kami cukupkan sampai disini dulu artikel wisata religi kota jepara kali ini. Adapun jika terdapat kesalahan dan ke khilafan mengenai sejarah wisata religi yang Admin tulis, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Waallahu a’lam bissowab…
Demikian ulasan mengenai informasi wisata religi Kota Jepara. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan maupun yang ingin berwisata religi jepara. Terimakasih atas kunjunganya dan Sampai jumpa diartikel menarik lainya.
Amanahfurniture.com merupakan Toko Furniture Jepara Online yang memproduksi berbagai macam pesanan model furniture baik ukir maupun minimalis siap kirim ke kota anda dengan biaya terjangkau.

Telpon | : 081-229-525-525 |
: 081-229-525-525 | |
Telegram | : 081-229-525-525 |
: amanahfurniture[@]yahoo.com |

Pengiriman menggunakan cargo ekspedisi lokal dengan harga jauh lebih murah di banding cargo nasional. Selengkapnya...